Nama : 1) Risqi Zamzam Ismail (202146500799)
2) M Ikhsan Syafawi (202146500788)
Jurnal 1
Judul : Penanda Dan Petanda Pada Cerpen Anak Ke Hutan Karya Yosep
Rustandi: Pendekatan Semiotik Ferdinand De Saussure
Objek : Cerpen Anak Yang Berjudul “Ke Hutan” Karya Yosep Rustandi
Metode/Pendekatan : Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif
Analisis : Teknik analisis data pada penelitian ini berpatokan pada
model yang dikemukakan oleh Miles Huberman (1992 dalam Hadid, 2019) yaitu ada
tiga tahap analisis data, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Reduksi data berupa membaca, memahami, penyeleksian, pengkodean dan
pengklasifikasikan, penyajian data berupa aspek-aspek yang dibentuk untuk
menemukan makna berupa penanda dan petanda, sedangkan penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang disajikan dengan cara mendefinisikan makna data.
Kesimpulan : Dalam
sebuah karya sastra, jika dikaji menggunakan pendekatan semiotik Ferdinand De
Saussure akan menghasilkan penanda (signifier) dan petanda (signified),
sekalipun mengkaji cerpen anak. Karena setiap tulisan mempunyai makna
tersendiri, adapun makna yang tersirat maupun makna tersurat. Pada cerpen anak
Ke Hutan karya Yosep Rustandi, terdapat beberapa makna, baik makan tersirat
atau makna tersurat. Makna tersebut ditelaah hingga menemukan makna yang lebih
kompleks.
Jurnal 2
Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan
Rokok A Mild Versi Langkah
Objek : Iklan Rokok A Mild Versi Langkah
Metode/Pendekatan : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif
Analisis : Analisis data yang dilakukan peneliti yaitu dengan
mengapresiasikan objek penelitian sebagai langkah awal untuk memahami iklan.
Kemudian membedah objek penelitian untuk mencermati setiap bagianya lalu
mengkombinasikan dengan data pendukung yang didapat sehingga didapatkan pesan
yang ingin disampaikan melalui iklan itu.
Kesimpulan : A
mild bertujuan untuk mewakili rokok pemula, pemuda, dewasa serta masyarakat
luas. A mild memiliki tingkatan Tar dan Nikotin lebih rendah dibandingkan rokok
lainnya dan A mild mempunyai rasa menthol yang digemari banyak orang. A mild
dalam scene terakhir memberi pilihan apa Langkah kita selanjutnya.
Jurnal 3
Judul :
Analisis Semiotika
Ferdinand De Saussure Pada Novel ‘Manjali Dan Cakrabirawa’ Karya Ayu Utami
Objek : Novel ‘Manjali Dan Cakrabirawa’ Karya Ayu Utami
Metode/Pendekatan : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang
menganalisis bentuk deskripsi, tidak berupa angka atau koefisien tentang
hubungan antar veriabel
Analisis : Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada fokus
penelitian yaitu analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand De Saussure
yang terdiri dari analisis signifie atau signifiant, Dalam novel “Manjali dan
Cakrabiawa” Karya Ayu Utami.
Kesimpulan : Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan data di BAB IV yang menggunakan metode analisis
semiotika Ferdinand De Saussure. penulis menyimpulan bahwa konsep signifier dan
signified dalam Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami. Adalah penanda
dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda. Penanda yang berupa bentuk
sedangkan petanda merupakan konsep. Dengan demikian, keduanya akan membentuk
sebuah tanda yang memiliki arti atau makna. Memaknai sebuah tanda melalui
pemaknaan pada dua hal, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda).
Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami ditemukan 17 kutipan yang
menunjukkan konsep semiotika Ferdinand De Saussure yaitu signifier dan
signified.
Jurnal 4
Judul : Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu “Laskar
Pelangi” Karya Nidji
Objek : Makna Motivasi Pada Lirik Lagu “Laskar Pelangi” Karya Nidji
Metode/Pendekatan : Pada penelitian ini, menggunakan metode semiotika yaitu
metode yang menganalisis tentang tanda. Metode semiotika yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah semiotika dari pemikiran Saussure
Analisis : Dalam penelitian ini analisis data akan dilakukan dengan
membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait
dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure. Teori dari
Saussure lebih memperhatikan atau terfokus kepada cara tanda-tanda (dalam hal
ini kata-kata) berhubungan dengan objek penelitian. Model teori dari Saussure
lebih memfokuskan perhatian langsung kepada tanda itu sendiri.
Kesimpulan : Dari
hasil penelitian, peneliti menemukan makna dalam lirik lagu Nidji yaitu makna
pesan Motivasi yang terdapat dalam lirik lagu berjudul “Laskar Pelangi”.
Peneliti menemukan adanya cerita dibalik lirik lagu tersebut, tentunya
bercerita tentang motivasi dalam menggapai mimpi, motivasi yan tercermin dari
bait pertama yang menceritakan tentang bahwa mimpi, angan – angan yang dicita –
citakan adalah kunci atau alat yang digunakan untuk membuka harapan –harapan
menaklukkan dunia.
Jurnal 5
Judul : Analisis Semiotika Nilai Religius dalam Puisi Mencari Mimpi,
Sang Kekasih, dan Catatan dalam PerjalananKarya Dinullah Rayes
Objek : Nilai Religius dalam Puisi Mencari Mimpi, Sang Kekasih, dan
Catatan dalam PerjalananKarya Dinullah Rayes
Metode/Pendekatan : Metode penelitian ini menggunakan jenis kualitatif
deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure.
Analisis : Analisis yang telah dilakukan terhadap puisi Mencari Mimpi,
Sang Kekasih, dan Catatan dalam Perjalananmenggunakan pendekatan semiotika
Ferdinand de Saussure dengan cara memilah kalimat asli dari puisi berupa
signifier(penanda) dan konsep makna berupa signified(petanda) menghasilkan
makna berupa nilai religius berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sumbawa.
Kesimpulan : Berdasarkan
hasil alisis yang dilakukan oleh peneliti terhadap puisi Mencari Mimpi, Sang
Kekasih, danCatatan dalam Perjalanankarya Dinullah Rayes menggunakan metode
analisis semiotika Ferdinand de Saussure dengan memilah tanda ke dalam
signifier(penanda) dan signified(petanda) sehingga menghasilkan signification(makna)
didapatkan nilai-nilai religius di antaranya keagungan Allah SWT, mencari ridho
Allah, pantang menyerah, hidup sederhana, keselamatan dunia akhirat, giat
ibadah, dan adab kematian. Pertama,keagungan Allah SWT terdapat dalam puisi
Sang Kekasihbaris pertama sampai ketiga yang banyak mengandung makna berupa
pujian terhadap segala kekuasaan.
Jurnal 6
Judul : Diskriminasi Perempuan Dalam Bidang Olahraga Pada Film
Serial The Queen’s Gambit
Objek : Film Serial The Queen’s Gambit
Metode/Pendekatan : Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif
kualitatif yang menitikberatkan pada suasana alamiah dengan menggunakan teori
komunikasi yang relevan
Analisis : Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis
menggunakan model semiotika yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure.
Dengan teknik tersebut peneliti akan membedah tanda yang digunakan dalam film
The Queen’s Gambit. Kemudian akan diinterpretasikan sesuai dengan bagian
tayangan yang menunjukan adanya sikap diskriminasi perempuan.
Kesimpulan : Setelah
melakukan serangkaian penelitian, penyajian data serta analisis data, maka
penulis dapat menarik kesimpulan. Tokoh utama yakni Beth adalah seorang pecatur
professional ia sering kali mendapat perlakuan diskriminasi saat ia bermain
olahraga catur. Bentuk-bentuk diskriminasi yang ia dapatkan adalah subordinasi,
stereotip, marginalisasi, beban ganda dan kekerasan, namun dia menolak untuk
menyerah pada norma gender yang berlaku saat itu.
Jurnal 7
Judul : Representasi Isu Perbedaan Agama Dalam Film Cinta Tapi Beda
(2012): Kajian Semiotika Ferdinand De Saussure
Objek : Film Cinta Tapi Beda (2012)
Metode/Pendekatan : Penelitian atau kajian ini menggunakan penelitian metode
deskriptif kualitatif
Analisis : Menggunakan teknik simak (listen) dan catat (taking notes).
Simak (listen) adalah proses memperhatikan, memahami, menafsirkan untuk
perolehan informasi, dan memahami makna. Sedangkan catat (taking notes) adalah
metode untuk mencatat poin-poin penting terkait permasalahan yang akan
dianalisis.
Kesimpulan : Dalam
film Cinta Tapi Beda (2012), isu perbedaan agama yang terjadi berkaitan dengan
perbedaan agama, diskriminasi agama, dan pluralisme agama yang dapat dianalisis
melalui sistem tanda Signifier dan Signified oleh Saussure. Terdapat beberapa
tanda dalam film Cinta Tapi Beda (2012) dan direpresentasikan melalui
simbol-simbol agama. Setiap tanda dan simbol dalam film Cinta Tapi Beda (2012)
memiliki makna dan maksud tersendiri.
Jurnal 8
Judul : Analisis Makna Dalam Lirik Lagu “selaras” Karya Kunto Aji
Dan Nadin Amizah Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure
Objek : Lirik Lagu “selaras” Karya Kunto Aji Dan Nadin Amizah
Metode/Pendekatan : Penelitian ini menggunakan teknik analisis semiotika milik
Ferdinand De Saussure dan pendekatan kualitatif pada penelitian ini
Analisis : Menggunakan analisis semiotika dari Ferdinad de Saussure
dengan fokus pada makna Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda) dari setiap
baitnya didasarkan oleh konteks cerita dari lagu Selaras dan makna visual yang
tersaji dalam video clip lagu Selaras.
Kesimpulan : Berdasarkan
hasil penelitian diatas, peneliti menemukan bahwa lirik lagu “Selaras” karya
Kunto Aji dan Nadin Amizah membahas tentang keadaan dari Fajar dan Laras yang
harus pulang ke kampung halaman mereka karena terkena dampak dari pandemi
Covid-19. Pesan utama dalam lirik lagi ini terletak pada bagian Chorus atau
Reff lirik lagu “Selaras” karya Kunto Aji dan Nadin Amizah memiliki makna
sebagai pengingat dan penyemangat untuk orang-orang yang terdampak pandemi
Covid-19 seperti Fajar dan Laras bahwa masih ada keluarga, sahabat, pasangan,
dan se-isi kampung halaman yang akan terus ada.
Jurnal 9
Judul : Covid-19 Dalam Meme: Satire Di Tengah Pandemi (Kajian
Semiotika Ferdinand De Saussure)
Objek : Meme: Satire Di Tengah Pandemi Covid-19
Metode/Pendekatan : Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan
metodologis secara deskriptif kualitatif dan pendekatan teoretis dari analisis
semiotika model Ferdinand de Saussure
Analisis : Menggunakan konsep signifiant dan signifie, yang berkaitan
dengan komponen pembentuk tanda dan tidak bisa dipisahkan peranannya satu sama
lain.
Kesimpulan : Berdasarkan
temuan dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa dari empat jenis klasifikasi tanda pada meme berkaitan
Covid-19 terdapat dua jenis klasifikasi tanda yang ditemukan dalam media
internet, yaitu visual sign (tanda berupa gambar) dan written sign (tanda
berupa tulisan atau kata-kata)
Jurnal 10
Judul : Penerapan Analisis Semiotika
Ferdinand De Saussure Dalam Pertunjukan Kethoprak Ringkes
Objek : Pertunjukan Kethoprak Ringkes
Metode/Pendekatan : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
Analisis : Menggunakan konsep
analisis penanda dan petanda dan konsep analisis
sintagmatis-paradigmatik.
Kesimpulan : Pementasan
Kethoprak Ringkes dengan sarat dengan pemaknaan yang tidak bisa dimaknai begitu
saja hanya dengan mendengar bunyinya. Penggunaan berbagai kosakata melibatkan
sistem tanda dengan semiotika Saussure. Adanya teori Saussure ini membantu
pengkajian terhadap dialog pementasan teater. . Adanya seni tradisi ini
hendaknya terus dilestarikan. Selain sebagai sarana hiburan masyarakat, juga
edukasi perihal keseharian masyarakat. Bahkan pada beberapa pemaknaan, ternyata
kata atau kalimat yang diucapkan merupakan kebiasaan atau aktivitas masyarakat.
Ini menunjukkan bahwa edukasi tidak sebatas pada fungsi seni tradisi, tapi juga
mengenai kebiasaan-kebiasaan yang ada.
Jurnal 11
Judul
:ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM
"BERPAYUNG RINDU"
Objek : Film
Berpayung Rindu
Metode/Pendekatan :
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif
Analisis : menggunakan metode analisis semiotika sistem
tanda Saussure yaitu signifier dan signified dengan merelasikan beberapa
tandatanda di dalamnya untuk menentukan makna lalu mengelompokkan menjadi
beberapa jenistanda sampai kemudian menemukan makna dibalik tanda yang
dipaparkan menggunakan analisis semiotika Saussure.
Kesimpulan : Film
ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna
pembelajarandan pembentukan karakter terhadap seseorang. Berdasarkan uraian
analisis yang telah disampaikan diatas mengenai film web series Berpayung Rindu
dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dapat ditarik sebuah kesimpulan
mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan
tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral terlihat dari adegan
per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang suami istri yang
berpisah karena perselingkuhan dan yang menjadi korban adalah sang anak yang
akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya
yaituseorang ibu.
Jurnal 12
Judul : Interpretasi Semiotika
Ferdinand De Saussure dalam Hadis Liwa
dan Rayah
Objek :
Liwa dan Rayah
Metode/pendekatan: Dalam penelitian menggunakan pendekatan
semiotika dalam meninterpetasikan ulang simbol bendera tauhid dalam organisasi
Hizbut Tahrir Indonesia.
Analisis
:Dalam penerapanya terdapat beberapa komponen penting dalam membangun
interprretasi bendera HTI berupa liwa dan rayah dengan pendekatan semiotika
Fardinand de Saussure. Terdapat teks yang tidak bisa berubah maknanya dan
teksnya dari dulu hingga sekarang yang disebut parole. Liwa berati bendera “
parole” yang didalam teks hadis tersebut mempunyai cerita historis sebagai
identitas didalam pemerintahan nabi Muhammad saw. Lalu liwa yang disebut oleh
nabi didalam teks hadis diatas menjadi parole-parore lain. Sehingga dari parole
yang banyak diucapkan oleh para sahabat menjadi satu kesatuan utuh dalam
interpertasi bendera liwa adalah bendera pemerintahan.
Kesimpulan :
Merujuk pada pemikiran Ferddinad de Saussure kdalam interpretasi simbol bendera
HTI, menyimpulakan bahwa setiap parole-parole menjadi satu kesatuan sistem utuh
dan kolektif. Sehingga menjadi langue yang membangun sistem,norma-norma
tertentu sesuai dengan yang diharapakan oleh masyarakat. Bendera Hizbut Tahrir
Indonesia mengandung idiologi yang bertentangan dengan idiologi Pancasila.
Jurnal 13
Judul: ANALISIS SOSOK
LAISA DENGAN KAJIAN SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE PADA NOVEL DIA ADALAH
KAKAKKU KARYA TERE LIYE
Objek: Novel Dia adalah kakakku
Metode/Pendekatan: Secara teoretis pendekatan yang digunakan
pada penelitian ini adalah pendekatan semiotik yang didasarkan pada model
Ferdinand De Saussure. Pendekatan ini menggunakan penanda dan petanda sebagai
acuannya. Pendekatan ini disesuaikan dengan pengkajian penelitian di dalam
rumusan masalah dan fokus masalah yang telah dibuat oleh peneliti yaitu
mendeskripsikan bentuk makna semiotik pada novel karya Tere Liye yang berjudul
Dia Adalah Kakakku.
Analisis: Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
melalui teknik simak, dan teknik mencatat untuk memperoleh data dilakukan
dengan menyimak penggunaan data. Langkah-langkah pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu, melakukan menyimak (simak) setiap baris
kata pada novel dengan cermat. Selanjutnya, teknik mencatat yang dilakukan
setelah teknik menyimak adalah dengan mencatat katakata yang menunjukkan
penanda dan petanda di dalam novel karya Tere Liye yang terkait dengan sosok kakak
Laisa.Peneliti juga menggunakan instrumen bantuan dalam penelitian ini.
peneliti sendiri dibantu dengan alat bantu yang digunakan oleh peneliti yaitu
berupa buku catatan, laptop dan alat tulis serta kartu data. Penelitian ini
menggunakan kartu data untuk pengkodean data.
Kesimpulan: peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dengan
adanya fokus penelitian dan rumusan masalah yang telah ditentukan. Peneliti
menemukan penanda dan petanda dalam novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere Liye.
Peneliti menemukan 33 tanda yang menjadi bentuk tanda sosok Laisa.
Jurnal 14
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA INSERT
BUDAYA
“TANAMPO” DI SRIWIJAYA RADIO
Objek: Insert Budaya Tanampo
Metode/Pendekatan: Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dimana penjabaran mengenai proses produksi kreatif radio
yaitu menganalisis insert budaya Tanampo di Sriwijaya Radio. Pada penelitian
ini, penulis menggunakan metode analisis semiotika berdasarkan landasan teori
yang dikemukakan oleh Saussure yaitu mengenai penanda (signifer) dan pertanda
(signified). Dimana dalam penelitian ini akan mengkaji proses produksi insert
budaya Tanampo dengan merelasikan beberapa tanda didalamnya sehingga makna yang
ada didalamnya sampai dan dapat dipahami oleh para audiens
Analisis: Pada penelitian ini membahas mengenai sebuah
insert budaya Tanampo yang ada di Sriwijaya Radio dengan durasi 1 menit 5
detik. Berdasarkan insert tersebut dijelaskan bahwa Tanampo merupakan tanah
yang dapat dimakan dan berkhasiat sebagai obat-obatan. Asal mulanya dikarenakan
pada zaman dahulu ada seorang pemuda bernama Dempo Awang yang durhaka kepada
Ibunya. Kemudian Ibunya pun menyumpahinya sehingga kapal yang dinaiki Dempo
Awang Karam dan tenggelam di Sungai Musi beserta sembako yang dibawanya hingga
hanyut dan kemudian menjadi Tanampo tersebut.Dalam menganalisi insert budaya
Tanampo diperlukannya Analisa pada setiap aspek yang ada pada insert tersebut,
mulai dari backsoundnya, kata-katanya, dan lain sebagainya.
Kesimpulan: dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda
(Signifier) dan pertanda (Signified) beserta pesan moral yang terkandung dalam
insert tersebut dimana mengisahkan seorang pemuda pada zaman dahulu bernama
Dempo Awang yang durhaka terhadap orang tuanya sehingga dia mengalami nasib
buruk ketika sedang berlayar yang membuat kapalnya karam dan bekal sembako yang
dibawanya tenggelam dikarenakan sumpahan yang ia dapat dari Ibunya.
Jurnal 15
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE SEBAGAI
REPRESENTASI
NILAI KEMANUSIAAN DALAM FILM THE CALL
Objek: Film The Call
Metode/Pendekatan:
Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika.
Analisis: Nilai kemanusiaan
direpresentasikan melalui adegan, dialog dan setting.
Pertama nilai kemanusiaan di representasikan melalui adegan, adegan yang
menggambarkan nilai kemanusiaan dalam scene yang telah dianalisis yaitu adanya
rasa kepedulian terhadap sesama, dimana sosok Jordan yang memperhatikan warga
yang sedang dalam keadaan darurat yang diculik menandakan bahwa Jordan memiliki
rasa kepedulian pada sesama. Pada adegan juga memperlihatkan rasa peduli. Rasa
keperdulian adalah salah satu cerminan rasa kemanusiaan. Pada adegan yang
menandakan adanya rasa peduli dilihat dari adegan Jordan dimana ia berusaha untuk
mengerahkan semua tenaganya untuk membantu Casey dari serangan penculiknya hal
ini berarti seorang petugas telfon darurat memiliki hati nurani dan rasa
kemanusiaan juga. Dari kedua adegan tersebut merepresentasikan nilai
kemanusiaan.
Kesimpulan:
Berdasarkan Berdasarkan analisis semiotika Saussure,
terdapat representasi nilai kemanusiaan yang diproyeksikan melalui
adegan, dialog, dan latar. Adapun nilai kemanusiaan yang
tampak pada film The Call ini adalah :
1) Kepedulian terhadap sesama manusia
2) Rela berkorban demi keselamatan masyarakat
3) Tolong-menolong bekerja sama di tengah kesulitan
4) Menempatkan kepentingan masyarakyat di atas kepentingan
pribadi.
Jurnal 16
Judul: Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure Terhadap
Nilai-Nilai Da’wah Pada Film Nussa dan Rara
Objek: Film Nussa dan Rara
Metode/Pendekatan: Pendekatan penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotik. Analisis semiotika
Ferdinand de Saussure dipilih dalam jenis penelitian ini.
Analisis: Setiap film itu tersusun atas banyaknya tanda atau
simbol yang saling berkaitan ataupun bekerja sama untuk menyampaikan pesan yang
tersirat. Begitu juga dengan film animasi ‘’Nussa dan Rara’’ yang hadir dalam
potongan episodeepisode tiap seasonnya, yang kemudian pesan-pesan itu
dianalisis berdasarkan tanda-tanda yang bermunculan. Pada bagian ini akan
diurai nilai-nilai dakwah dan komunikasi yang tergambar pada adab dan akhlak
dalam bentuk bahasa, gambar, dan pesan lisan yang didasari dari sususan scene
dalam film.
Kesimpulan: Pada film Nussa dan Rara menunjukkan penanda dan
petanda nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam film, serta mengandung
sinopsis pesan dakwah dan komunikasi.
Jurnal 17
Judul: ANALISIS SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE PADA IKLAN
ROKOK CLASS MILD ( ACT NOW)
TAHUN 2013 DI YOUTUBE
Objek: Iklan Rokok Class Mild
Metode/Pendekatan: Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika
Ferdinand De Saussure.
Analisis: metode pengumpulan data yang dilakukan penulis
yaitu observasi penulis langsungmemperhatikan, mengkaji, dan mengambil iklan
yang ada di media sosial yaitu YouTube. Studi Pustaka. Penulis melakukan studi
pustaka untuk lebih menambah referensi tentang objek yang
Kesimpulan: Iklan rokok merupakan iklan yang unik dan
kreatif. Hal tersebut disebabkan karena produsen rokok tidak boleh menunjukkan
secara langsung produk rokok mereka, sehingga mereka harus berpikir sekreatif
mungkin untuk mengiklankan produk mereka. Oleh karena itu, iklan rokok sangat
menarik untuk dikaji
Jurnall 18
Judul: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Desain
Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja
Objek: Kemasan Bakpia
Metode/Pendekatan: Jenis penelitian yang penulis gunakan
pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan
teori semiotika Ferdinand De Saussure. Metode ini digunakan untuk lebih
menekankan pada analisis kedalaman data dibanding jumlah data sehingga perlu
menggunakan berbagai macam penafsiran dengan berbagai metode.
Analisis:
Unit analisis yang diinterpretasi pada tulisan ini adalah
empat buah bentuk yang yang konsisten terdapat pada tampilan sisi muka kemasan
di tiap varian produk yakni logo perusahaan, ilustrasi produk, stempel
kualitas, serta keterangan isi produk. Penjelasan lebih mendalam mengenai
interpretasi tanda pada masing-masing bentuk yang terdapat pada desain kemasan
Bakpia Kukus Tugu Jogja
Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
inspirasi bagi peneliti lain yang memiliki fokus kajian pada disiplin ilmu DKV
terutama pada desain kemasan namun dengan objek dan pendekatan analisis yang
berbeda.
Jurnal 19
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA PESAN DAKWAH DALAM FILM “TAK
SEKADAR JALAN”
Objek:Film Tak Sekadar Jalan
Metode/Pendekatan: menggunakan pendekatan kualitatif, yang
menurut Bogdan dan Taylor, adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati
Analisis: dilakukan analisis data menggunakan teknik
analisis semiotika Ferdinand de Saussure untuk memahami makna tanda guna
mengidentifikasi pesan dakwah dalam film “Tak Sekadar Jalan”.
Kesimpulan:
Semua ajakan tersebut ditampilkan melalui penanda dalam
film, yang mewakili makna petanda, disertai dengan referent yang melengkapi
pemaknaan penanda dan petanda tersebut.
Jurnal 20
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA DARI LIRIK LAGU ESOK KAN BAHAGIA
YANG DIPOPULERKAN OLEH GROUP BANDD’MASIV
Objek: Lagu Esok kan Bahagia
Metode/Pendekatan: Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sedalamdalamnya.
Analisis: Peneliti membedah lirik lagu “Esok kan Bahagia”
ini untuk mencari tau apa makna yang terkandung dalam lirik lagu dengan
menggunakan Teori Semiotika dari Ferdinand De Saussure. Berdasarkan cerita dari
pencipta lagunya sendiri rian D’Masiv, lirik lagu ini banyak mengangkat kisah
seseorang dalam berjuang menghadapi berbagai cobaan hidup, dan memotivasi
pendengar. Peneliti juga akan melihat makna motivasi dari lirik lagu “Esok kan
Bahagia” ini berdasarkan teori motivasi dengan perspektif pengharapan oleh
Victor Vroom.
Kesimpulan:
Makna pesan dalam lirik lagu “Esok kanBahagia” ini
mengandung makna motivasi,karena maknanya berdasarkan teori motivasidengan
perspektif pengharapan dari Victor Vroom,dapat disimpulkan bahwa,kecenderungan
tindakan atau upaya seseoranguntuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan,dipengaruhi oleh kuat lemahnya sebuah harapan. Harapan dapat
dijadikan sebuah motivasi yang tinggi bagi seseorang. Karena dengan sebuah
harapan, kita pasti akan memperjuangkan tujuan atau hasil apa yang ingin kita
dapatkan dari usaha dan tindakan yang telah dilakukan
Komentar
Posting Komentar