Pada hari ini saya ingin menyimpulkan materi
yang saya simak secara hasil dari Ujian terbuka
Promosi Doktor Pandu Pramudita membahas tentang pengkajian seni dengan judul "Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta". Sebelum itu , pertama tama saya ingin
mengucapkan selamat kepada Bapak Dr. Pandu Pramudita yang telah mendapatkan
gelar Doktor seteleah berhasil menyelesaikan pada Ujian terbuka Institut
Seni Indonesia Surakarta.
Dari hasil analisis Dr. Pandu Pramudita yang berjudul “Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta” beliau mulai mengalisis
perkembangan figur kayon dari Awal
kemunculan figur kayon pada tahun 1522 masehi atau pada tahun 1443 tahun saka, sampai
dengan pada perkembangan bentuk figure kayon pada tahu 1896 masehi. Menurut
pemaparan asumsi beliau yang pertama “Inovasi figur kayon tampak pada keragaman
bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidan dan isiannya” kemudian pada
bagian kedua bahwa “Inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses
kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya
terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya” dan yang terakhir atau yang
ketiga “nilai Filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur
pembentukan yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk
dari hasil inovasi” .
Untuk memfokuskan penelitian
material figure kayon gaya Surakarta beliau menggunakan metode analisis
fenomenologi. Dari hasil tersebut beliau menjelaskan bahwa terdapat ragam bentuk
figur kayon yang dilihat dari 5 aspek, yang pertama dari ukuran, yang kedua
raut bidang, yang ketiga isian, yang
keempat tatahan dan yang kelima ada sunggingan yang terbagi
menjadi dua yaitu sunggingan depan dan belakang.
Kemudian sampailah dalam kaidah
pembentukan figure kayon, pada kaidah ini beliau menyampaikan ada 4 kaidah
pemebentukan figure kayon;
yang pertama tentang kayon yang memiliki bentuk ideal, dalam menentukan
bidang ideal kayon beliau menggunakan teori Golden Ratio, sebelum menggunakan
teori ini mula-mula dibuat sebuah 3 dasar gambar teknik yaitu Grid, Bidang, dan
Layouting. Dan menggunakan dua perbandingan
11:6 dan 13:7 untuk menetapkan bidang ideal kayon
yang kedua tentang struktur bidang kayon yang selalu memiliki 3 struktur
yaitu pucukan, genukan diteruskan ke lengkeh, dan palemahan yang berbentuk
bidang datar.
Yang ketiga tentang komposisi isian kayon yaitu pada bagian pucukan
terdapat isian pohon hayat. Kemudian genukan yang berisi lar. Kemudian
bagian lengkeh terdapat isian objek alam dan bangunan. kemudian pada bagian
palemahan isinya kosong jikapun ada isinya tidak berkaitan dengan bagian yang
berada diatasnya. Dan terakhir, yaitu dalam sunggingan kayon setidaknya harus
memiliki 4 warna yaitu hitam, merah, kuning, dan putih.
Dan yang keempat pada kayon Surakarta memiliki
jenis jenis yang berbeda salah satunya adalah jenis Kayon Blumbangan dan Kayon
Gapuran.
Pada pengetahuan bentuk kayon beliau
menggunakan pengalaman estetis dalam bentuk citra fisik memiliki Persepsi dan
pengalaman estetis dalam bentuk rasa memiliki keistimewaan bentuk dan nilai
sakral. Dalam nilai-nilai filosofisnya beliau menjelaskan terdapat tiga nilai
yaitu, Makrokosmos yang memiliki arti
nilai filosofis tentang jagat ageng dari unsurnya, triloka yang dilihat dari
struktur bidangnya. Kemudian ada Mikrokosmos
yang memiliki arti Jagat alit dilihat
dari unsurnya, dan karep adalah konsep bentuk dari figur kayon. Dan yang
terakhir ada Metakosmos yang
memiliki arti dapat dilihat dari pola yaitu, sangkan paraning dumadi dan memayu
hayuning bawana.
Dari semua hasil penelitian tersebut
dapat saya simpulkan bahwa bentuk figur kayon
wayang kulit purwa gaya Surakarta selalu memiliki inovasi bentuk ataupun
figur figur yang selalu
berkembang sesuai zaman karena seniman mengalami pengalaman estetis dan
pengalaman artistic sehingga memunculkan dialetika pada bentuk figure kayon. hal tersebut juga membuat semua orang dapat
menikmati kesenian tersebut karena perkembangannya yang mengikuti zaman
sehingga semua orang terutama kita dapat menambah wawasan tentang berbagai
aspek tentang seni ataupun kesenian.
Sekian hasil analisis dan kesimpulan dari saya. Terima kasih
Komentar
Posting Komentar